Materi Soal Ujian TKA SMA/SMK 2025. Materi Ujian TKA (Tes Kemampuan Akademik) untuk SMA/SMK tahun 2025 terbagi menjadi mata pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan. Mata pelajaran yang diujikan dalam TKA menekankan pada kemampuan berpikir, penalaran, dan pemahaman, bukan sekadar hafalan.
Tahun 2025 semakin dekat, dan siswa SMA yang bermimpi tentang kehidupan kuliah mulai memikirkan Ujian Kemampuan Akademik (TKA). Ujian ini merupakan langkah penting yang akan membentuk perjalanan pendaftaran kuliah Anda. Mengetahui mata pelajaran yang diujikan dan cara mempersiapkannya sangat krusial untuk meraih hasil yang baik. Artikel ini akan membahas secara mendalam materi ujian TKA SMA/SMK 2025, memberikan tips terbukti dan strategi jitu untuk sukses.
Materi Soal Ujian TKA SMA/SMK 2025
Mempersiapkan diri sejak dini memberi Anda keunggulan nyata. Jangan biarkan ketidakpastian tentang materi ujian menghalangi tujuan Anda. Dengan panduan yang tepat, Anda dapat fokus pada area yang paling penting. Hal ini membantu Anda membangun kepercayaan diri untuk TKA 2025.
Menjelang pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk siswa SMA dan SMK yang dijadwalkan berlangsung pada 1 hingga 9 November 2025, para peserta diimbau untuk memahami dengan baik kisi-kisi serta silabus resmi yang telah dirilis oleh pemerintah.
Pemahaman terhadap kisi-kisi dan silabus sangat penting agar siswa dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi TKA, di mana ujian ini menjadi salah satu penentu seleksi masuk perguruan tinggi negeri.
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek telah merilis dokumen Kerangka Asesmen TKA untuk jenjang SMA/SMK.
Dokumen tersebut memuat berbagai informasi teknis, termasuk daftar mata pelajaran, jenis soal yang akan diujikan, cakupan materi, kompetensi yang diuji, hingga contoh-contoh soal.
Dalam TKA 2025, seluruh peserta diwajibkan mengikuti mata pelajaran wajib serta dua mata pelajaran pilihan yang disesuaikan dengan jurusan atau minat mereka.
Tiga mapel wajib yang harus diikuti oleh seluruh siswa adalah Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
Materi Mata Pelajaran Wajib
Mata pelajaran wajib yang diujikan untuk jenjang SMA/SMK adalah:
- Bahasa Indonesia: Menguji kemampuan pemahaman bacaan, penulisan, dan analisis teks. Soal berfokus pada pemahaman ide pokok, simpulan, interpretasi makna, dan menyusun kalimat yang koheren.
- Matematika: Materi mencakup dasar-dasar matematika seperti aljabar, fungsi, statistika, peluang, dan logika kuantitatif. Tujuannya mengukur kemampuan penalaran dan pemecahan masalah.
- Bahasa Inggris: Menguji kemampuan membaca, memahami, dan menganalisis teks dalam bahasa Inggris. Fokusnya pada reading comprehension, vocabulary, dan inference.
Sementara itu, mapel pilihan terbagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu rumpun Sains dan Teknologi (Saintek) serta Sosial dan Humaniora (Soshum).
Materi Mata Pelajaran Pilihan
Selain mata pelajaran wajib, peserta ujian akan memilih satu mata pelajaran pilihan sesuai dengan peminatan atau jalur karier. Materi pilihan terbagi menjadi Saintek (Sains dan Teknologi) dan Soshum (Sosial dan Humaniora).
Saintek
Materi untuk rumpun Saintek meliputi:
- Matematika Saintek: Topik yang lebih mendalam seperti aljabar, trigonometri, geometri, kalkulus, matriks, dan vektor.
- Fisika: Menguji pemahaman prinsip fisika dan penerapannya, seperti mekanika, listrik dan magnet, gelombang, serta termodinamika.
- Kimia: Materi yang diujikan mencakup struktur atom, ikatan kimia, stoikiometri, termokimia, dan kimia organik.
- Biologi: Topik utamanya adalah struktur dan fungsi sel, genetika, sistem organ manusia, serta ekologi.
Soshum
Materi untuk rumpun Soshum meliputi:
- Geografi: Meliputi konsep dasar geografi, pemetaan, interaksi wilayah, dan sumber daya alam.
- Sejarah: Menguji pemahaman tentang peristiwa penting, seperti masa kolonialisme, pergerakan nasional, dan sejarah dunia.
- Sosiologi: Topik yang diujikan meliputi nilai dan norma sosial, struktur sosial, konflik, dan perubahan sosial.
- Ekonomi: Materi mencakup konsep dasar ekonomi, permintaan dan penawaran, pasar, APBN, dan ekonomi internasional.
Untuk TKA Matematika, tujuan utama asesmen ini adalah mengukur seberapa dalam pemahaman siswa terhadap berbagai konsep matematis. Penilaian mencakup kemampuan memahami fakta, prinsip dasar, serta penerapan prosedur dalam konteks penyelesaian masalah sehari-hari.
Muatan materi dalam TKA Matematika mencakup lima area utama, meliputi bilangan, aljabar, geometri dan pengukuran, data dan peluang, serta trigonometri.
Kelima elemen tersebut diambil dari kombinasi materi Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka, dengan integrasi logika matematika di dalamnya. Soal-soal dalam tes dirancang berbasis konteks nyata, mulai dari permasalahan dalam lingkungan keluarga hingga persoalan skala global.
TKA Bahasa Indonesia berfokus pada pengukuran keterampilan membaca siswa. Hal ini sejalan dengan pentingnya kemampuan literasi sebagai pondasi utama dalam menghadapi dunia pendidikan dan pekerjaan yang semakin kompleks di era digital.
Dalam asesmen materi Bahasa Indonesia, siswa akan dihadapkan pada dua jenis teks bacaan, yaitu teks informasi dan teks fiksi.
Teks informasi mencakup penyampaian fakta, konsep, hingga prosedur dan refleksi metakognitif dalam berbagai topik, dari yang bersifat lokal sampai global.
Sementara pada teks fiksi, materi bisa berupa karya realis maupun absurd, lengkap dengan elemen cerita seperti alur, konflik, latar, dan sudut pandang.
Struktur teks yang digunakan dalam soal TKA Bahasa Indonesia pun cukup spesifik. Setiap teks rata-rata terdiri dari 250 hingga 300 kata, kecuali pada jenis puisi.
Kosakata yang digunakan mencakup kata-kata umum dan teknis, serta penggunaan konotasi dan denotasi. Kalimat disusun antara 8 sampai 12 kata, mengandung struktur kompleks dan inversi.
Keterhubungan antar paragraf dibantu dengan konjungsi kausal atau pertentangan serta tanda baca yang mendukung makna wacana secara keseluruhan.
Dalam TKA Bahasa Inggris, aspek yang diuji juga berfokus pada keterampilan membaca. Tujuannya adalah untuk melihat sejauh mana siswa memahami berbagai jenis teks berbahasa Inggris dalam konteks sehari-hari, akademik, dan vokasional.
Teks yang digunakan dalam soal meliputi beberapa jenis seperti descriptive, recount, narrative, procedure, dan analytical exposition.
Materi tersebut dipilih sesuai dengan konteks komunikasi yang proporsional, mencerminkan realitas dunia kerja dan lingkungan akademik.
Kompleksitas bahasa disesuaikan dengan standar kemahiran B1 (intermediate) berdasarkan CEFR, dengan panjang teks 250–350 kata dan kosakata yang mencakup hingga 3.000 kata.
Namun, karena sebagian peserta masih berada di bawah tingkat B1, soal TKA Bahasa Inggris juga menyisipkan materi dengan tingkat kesulitan A2.
Teks A2 berjumlah 200–300 kata, menggunakan kosakata hingga 2.000 kata frekuensi tinggi, dan struktur kalimat sederhana dengan variasi majemuk dasar. Konteksnya pun bersifat konkret dan dekat dengan kehidupan siswa, agar lebih mudah dipahami.
Di luar tiga mapel wajib tersebut, peserta juga harus memilih dua mata pelajaran tambahan yang sesuai dengan minat studi lanjutan atau jalur karier mereka.
Terdapat total 19 mata pelajaran pilihan yang ditawarkan. Setiap mapel disusun untuk mengukur penguasaan konsep, kemampuan analitis terhadap fenomena, serta kecakapan menyelesaikan masalah sesuai bidangnya.
Pilihan mapel mencakup Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut, Bahasa Inggris Tingkat Lanjut, Matematika Tingkat Lanjut, Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Sejarah, Antropologi, serta berbagai pilihan bahasa asing seperti Prancis, Jerman, Jepang, Mandarin, Korea, dan Arab.
Bagi siswa dari sekolah kejuruan, tersedia pula mata pelajaran Produk/Projek Kreatif dan Kewirausahaan.
Agar tidak salah strategi dalam belajar, siswa disarankan membaca secara detail dokumen Kerangka Asesmen TKA yang dapat diunduh pada laman Kisi-kisi dan Silabus TKA 2025. Dengan memahami materi yang tersedia, siswa dapat menyusun rencana belajar yang lebih terarah dan sesuai kebutuhan ujian.
Materi Soal Ujian TKA SMA/SMK 2025
Semoga bermanfaat 🙂